Gue miskin, ga punya pekerjaan kantor seperti kebanyakan orang yang bisa dibanggakan, tapi kadang gue merasa direndahkan sekali bahkan oleh orang-orang terdekat gue, Gue bukan pemalas, bukan juga orang yang ga punya tujuan hidup....enak ya bisa seprti orang lain, bisa dapat gaji tiap bulan, TAPI TIDAK BUAT GUE...memangnya kalian binatang ya setiap hari gerak langkah selalu ada yang mengatur, ditarik tali ke kiri ikut ke kiri, ditarik tali ke kanan ikut ke kanan, dan yang lebih parah adalah disuruh berhenti kalian berhenti, tapi yang melegakan bagi kalian adalah hari jumat malam, betul kan?
konsekuensinya adalah kalo kita merasa lebih baik (pasti) kita akan menjadi sombong, dan kalo kita merasa lebih jelek maka kita akan minder..itu sudah menjadi konsekuensi yang tak terbantahkan...lihat cermin aja deh siapa diri kita sebenarnya..
Apalagi ada orang yang ngaku kalo masalah keyakinan, itu mah ga usah dipaksain deh, jangan mengatakan atas nama agama kita rela menyakiti, bahkan membunuh...ah tokai!!!! mana ada agama yang mengizinkan untuk menyakiti sekalipun.....gw bahkan berharap ga usah deh ada agama di dunia kalo ssemuanya menjadi lebih baik, lebih damai, lebih berdaulat...
Kalo gw mau sharing gw pribadi selama ini trading pake timeframe 15M untuk buka posisi dan lihat trendnya di timeframe 4H, sesuai dengan falsafah gunakanlah trend yang lebih besar, ya gw pake multiframe, dan pada penerapannya gw pake triple timeframe, yaitu 15M,H1,H4. tapi gw juga liat dari indikator stochasticnya juga, udah mentok belon sesuai historynya, karena menurut gw setiap trader itu biasanya bisa open posisi tapi pas mau closed posisi itu telat, ya jadinya loss deh. Bahkan yang lebih parah kita beli di harga tertinggi dan jual di harga terendah, wah hal yang kaya begini nih yang rese, kaya jagain lilin eh pas uangnya udah kekumpul si babi malah kabur naek andong....paling kita cuman bisa bilang SIALAN !!!!!!!, bagus kalo cuman begitu ada juga temen gw yang kalo loss bawaannya pengen ngemeng jorok mulu....mau ngapain aja bilangnya bahasa yang ga jauh dari daerah s*l*ngk*ng*n...hahahaha
Ok, sekarang kita lanjut pada poin berikutnya, yaitu titik jenuh beli dan titik jenuh jual (Overbought & Oversell atau kita singkat menjadi OB & OS). OB & OS merupakan keadaan dimana harga sudah tidak sanggup lagi untuk meneruskan trendnya dikarenakan harga sudah terlalu mahal ataupun terlalu murah. Berbeda dangan titik support maupun resistance yang merupakan level psikologis yang pada dasarnya adalah kesepakatan bersama tidak resmi antara sesama trader, OB dan Os sendiri merupakan suatu keadaan yang lumrah dan nyata terjadi di pasar (bukan semata perkara psikologis).
Apabila trend dalam keadaan naik sedang terjadi, maka dalam keadaan ini mata uang akan menjadi lebih mahal dari biasanya, jika kita menemukan grafik GBP/USD dalam kondisi naik misalnya, itu artinya GBP sedang bertambah mahal nilainya dibandingkan USD, para pelaku pasar terus menerus memburu GBP dikarenakan harapan harga akan terus beranjak naik dan mereka pun masih memiliki modal yang cukup untuk membeli GBP.
Namun ada suatu titik dimana pembeli sudah tidak mungkin lagi membeli GBP dikarenakan harganya sudah terlalu mahal. Bukan saja perkara pendapat pembeli bahwa harga terlalu mahal, tapi lebih dari itu adalah modal mereka sudah tidak dapat lagi mencukupi untuk membeli GBP dalam jumlah tertentu, nah keadaan inilah yang dinamakan titik jenuh beli atau Overbought.
Sebaliknya ketika downtrend terjadi akan ada suatu titik dimana harga akan berhenti turun dikarenakana harganya sudah terlalu murah sehingga penjual tidak mungkin lagi menjual mata uangnya atau mereka akan merugi, inilah yang dinamakan jenuh jual atau Oversell.
Dalam keadaan harga mencapai titik OB atau OS maka diharapkan harga akan berbalik arah dan trend akan segera berhenti. Jadi ketika naik dan titik OB sudah tercapai, maka harga akan berhenti dan digantikan dengan trend turun lalu digantikan dengan bergerak turunnya mata uang. Begitu juga sebaliknya ketika harga bergerak turun lalu kemudian memasuki area OS maka harga akan bergerak kembali naik dan turun lpun berhenti.
Seringkali OB dan OS juga terjadi pada titik support maupun resistance dikarenakan memang keduanya adalah titik yang bersifat sama, yaitu trend counter . Namun tidak selalu demikian, tentu saja keputusan buy & sell akan sangat menunjang sekali apabila harga tidak berada pada titik seekstrim ini.
Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana caranya menentukan titik OB daan OS?. Cara yang termudah adalah dengan menggunakan indikator yang bertipe Oscillator seperti RSI dan Stochastic. Indikator ini memang dirancang untuk menentukan titik OB dan OS.
Kita perhatikan kelima kata di atas dengan seksama, kalau kita abaikan maka hancurlah sistem trading kita, percayalah...
Istilah lainnya yang perlu anda ketahui adalah yang biasa dinamakan dengan Support & Resistance. Sekarang mari kita perhatikan bersama ketika sebuah trend sedang berlangsung. Katakanlah sebuah uptrend. Adakah Uptend yang tidak pernah berakhir?. Tentu tidak, setiap kenaikan akan mencapai titik puncaknya untuk kemudian berhenti dan berlanjut dengan trend penurunan. Demikian juga sebaliknya, ketika harga bergerak turun akan ada suatu saat dimana penurunan berhenti dan harga kembali naik.
Titik-titik dimana kenaikan dan penurunan berhentilah yang dinamakan dengan support & Resistanc. Batas bawah dari pergerakan harga biasanya support dan batas atasnya biasa disebut Resistance.
Kedua titik tersebut sangat vital dalam trading anda kelak. Tanpa mengetahui titik tersebut maka kita hanya dapat mengikuti trend tanpa mengetahui sampai kapan trend tersebut akan berakhir dan digantikan trend sebaliknya maupun sideways.
Ada banyak cara dalam menentukan sebuah titik support maupun resistance. Beberapa trader menggunakan indikator untuk mengetahuinya. Lainnya menggunakan deret Fibbonacci dan juga menggunakan data histori pergerakan dimasa lampau.
Kini persoalan yang tertinggal adalah bagaimana mengetahui bahwa harga akan menmbus titik support maupun resistance atau tidak. Kalau sudah samapi pada bagian sini anda juga harus dan juga diwajibkan mempelajari analisa teknikal yang bertipe Oscillator untuk mengetahui kecenderungan titik jenuh beli maupun titik jenuh jual, perlu juga mengetahui analisa fundamental yang beredar. Sebagian besar mengetahui titik-titik kritikal tembus tidaknya support & resistance dari pengalamannya setelah bertahun-tahun trading, dan perlu diakui kalau pengalaman itu penting.
BAB 1
Selamat Datang Di Sekolah Forex
Pembagian kelas Forex akan dibagi menjadi 4 tahap, Sitting Duck, disini akan diajarkan investasi secara umum dan sedikit pengertian tentang Forex. Kelas ini ditujukan untuk yang masih awam dalam dunia Investasi.
Sitting Duck dalam bahasa Indonesianya adalah sasaran empuk, karena para Newbie ini digolongkan sebagai Investor pemula yang sangat rawan terhadap penipuan berkedok Investasi. Mereka hanya melihat dunia Forex sebagai dunia yang melulu profit tanpa mendalami lebih lanjut dan tanpa sadar mereka ada di daerah berbahaya dan tidak sadar bahwa ada pemangsa yang mengintai.
Kelas kedua dinamakan Walking Lamb, diharapkan anda sudah dapat berjalan dan tidak menjadi sasaran empuk lagi seperti sitting duck. Domba dapatberlari untuk menghindari pemangsanya dan mencari tempat yang lebih aman. Tapi tetap saja domba tidak bisa menghindari terkaman serigala apalagi membalasnya. Pelajari Forex secara lebih advanced pada kelas ini, anda sudah memasuki Forex dari sisi praktisnya dan tidak menyinggung konsep dasar yang sebenarnya hanya cukup diketahui dan tidak diperlukan lagi ketika anda mulai bertrading.
Kelas berikutnya dinamakan Running Pigs, seekor babi dapat berlari cepat namun mengalami kesulitan ketika berbelok dan tidak gesit, dan tidak mempunyai kemampuan untuk melihat apa yang terjadi di depan mereka. Begitu juga para trader yang beranggapan kalau sudah cukup hebat dengan mendapatkan beberapa profit dimasa lalu mereka telah menemukan kunci sejati sebagai seorang trader handal, dan kemudian menggunakan uang real dengan mem’babi’ buta. Pasar Forex penuh dengan kuburan para trader seperti ini.
Dan kelas kita yang terakhir adalah Hunting Fox, Tidak terburu-buru namun bukan berarti takut-takut, berani namun tidak gegabah. Tahu kapan masuk pasar, keluar pasar, dan menunggu dengan sabar kapan waktu yang tepat untuk menyerang, cepat bergerak mengikuti volatilitas pasar. Tidak banyak Trader yang sampai pada tahap ini, yaitu mereka yang mendapatkan profit secara konsisten terus menerus.